Petinggi NU Diundang ke Israel, Nasdem: Kapasitas Dia Beda dengan Gusdur…

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Taufiqulhad (foto: dpr.go.id)
JAKARTA – Pro kontra kunjungan Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang diundang ke Israel untuk memberi kuliah umum tentang geopolitik terus berlanjut. Berbagai pihak angkat suara termasuk Anggota Komisi III DPR Taufiqulhadi.
Taufiqulhadi tidak sepakat dengan kunjungan KH Yahya tersebut. Taufiqulhadi mengritisi kunjungan petinggi NU itu ke Israel.
Meski Ketua Tanfiziah PBNU KH Robikin Emhas sudah menjawab tujuan kunjungan tersebut. Bahkan KH Robikin berusaha menyakinkan umat Islam Indonesia bahwa kepergian KH Yahya ke Israel untuk memberi dukungan ke Palestina sebagai negara merdeka, sama dengan negara lainnya.
Taufiqulhadi yang juga politisi NasDem itu bahkan menyebut kunjungan KH Yahya itu tak signfikan memberikan kontribusi positif secara diplomatik bagi Palestina.
“Kita tidak tahu, entahlah. Rakyat bertanya-tanya untuk apa Yahya Staquf ke Israel? Saya belum melihat kehadiran Yahya akan menambah asin atau manis dalam diplomasi untuk kaitan konflik Arab dan Israel saat ini,” kata Taufiqul pada wartawan, Ahad (10/6/2018).
“Jika dalam konteks Indonesia, mayoritas rakyat Indonesia belum menginginkan Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel,” sambung alumni aktivis HMI ini.
Taufiqul juga sempat mengungkit kedekatan Presiden ke-4 RI almarhum Abdurrahman Wahid (Gusdur) dengan mantan PM Israel Simon Peres. Bisa saja alasan itu KH Yahya ingin mengikuti jejak Gusdur?
Dengan tegas, Taufiqul menegaskan bahwa kapasitas KH Yahya belum seperti Gusdur yang kunjungannya ke Tel Aviv kala itu menuai kontroversi di Tanah Air, khususnya umat Islam.
“Mungkin Yahya ingin mengikuti jejak Gusdur, yang pernah dekat dengan Tel Aviv di masa pemerintahan Shimon Peres dari Partai Buruh yang agak kiri. Tapi Yahya bukan Gusdur. Dia belum punya kaliber sebesar Gusdur. Sekaliber Gusdur saja dulu masih dilihat rakyat Indonesia secara kontroversial,” paparnya.
Bagi Taufiq, saat ini Israel dipimpin kelompok yang antiperdamaian. Sehingga bisa dipastikan kunjungan KH Yahya tak akan memberikan kontribusi pada rakyat.
Adalah Yahya Cholil Staquf resmi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). (HMS)