Sekjen Pemuda LIRA Habibie Mahabbah Puji SPMB dan MPLS SDN UKU 01: Sekolah Lain Bisa Mencontohi…

Suasana MPLS di SDN Utan Kayu Utara 01 (foto: SDN UKU 01)
JAKARTA – Sekjen DPP Pemuda LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Habibie Mahabbah, SIP, MM memuji Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang berlangsung tahun ini khsusnya di SDN Utan Kayu Utara (UKU) 01. Menurut pantauan Habibie, SPMB tahun ini di wilayah kelurahan Utan Kayu Utara di SDN UKU 01 berlancar sesuai rencana.
“Alhamdulillah, SPMB di sini (SDN UKU 01) berjalan lancar sesuai tujuannya untuk memberikan akses pendidikan yang lebih adil yang berkualitas bagi seluruh rakyat,” kata Habibie usai mengantar anaknya sekolah di SDN UKU 01 kepada wartawan di bilangan Jalan Raya Utan Kayu, Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (15/7/2025).
Habibie yang merupakan orang tua murid dari Ainun Maimunah Habibie (kelas 5A) dan Aila Malika Habibie (1) menceritakan pengalamannya selama mengikuti proses SPMB. Di mana, ungkap Habibie, saat data anaknya bernama Aila Malika Habibie salah input sehingga data tak bisa bekerja dengan baik.
“Saya pantau beberapa pekan ini, semua berjalan lancar. Coba bandingkan daerah lain, banyak protes terkait proses SPMB ini. Saya kan sering diskusi dengan warga sini (berdomisili Utan Kayu) mereka tak ada saya dengar proter dengan mekanisme SPMB ini. Bahkan saya ada pengalamanan, waktu data anak saya salah input data di sistem SPMB, oleh operator sekolah bernama Pak Wahab dan Pak Sofie telepon saya dan memberitahukan kalau data anak saya ada yang salah,” ungkap Habibi.
“Padahal, saya tak kenal Pak Wahab dan Pak Sofi sebelumnya. Alhamdulillah, akhirnya saya dibantu oleh pihak operator sekolah. Ini kan membanggakan dari SDM yang berintegritas dari sekolah. Karena ada inisiatif kerja sama dari pihak sekolah kepada orang tua murid. Bisa dibayangkan bagaimana kalau Pak Wahab tidak menghubungi saya? Itu artinya, pihak SDN UKU 01 ini mengedepankan unsur keadilan bagi seluruh masyarakat mendapatkan akses pendidikan yang layan tanpa pandang bulu,” sambung Habibie.
Mantan Bendahara Umum PB HMI dan Wakil Sekjen DPP KNPI ini juga memuji proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDN UKU 01 bahkan Habibie ingin sekolah-sekolah lain mencontohi proses SPMB dan MPLS yang berlangsung di SDN UKU 01. Baginya, profesionalisme yang dijunjung oleh SDN UKU 01 ini patut diapresiasi oleh Dinas Pendikan Provinsi DKI Jakarta.
“Keren sih, anak saya suka banget bagaimana proses MPLS di SDN UKU 01. Coba dibayangkan, ada burung yang dilepas, anak-anak kan suka tuh. Anak saya cerita sampai di rumah. Belum lagi, guru-guru menangani anak-anak kelas satu selama beberapa hari ini membuat betah dan suka belajar. Keren kan? Cara mereka menangani anak selama MPLS saya amati sangat menyenangkan dan meningkatkan kepercayaan diri anak mengikuti porses belajar dalam kelas,” terang Habibie.

Sebelumnya, Kepala Sekolah Muhapi, MPd menyampaikan dalam sambutannya saat MPLS bahwa tujuan sekolah sebagai wadana untuk mendidik putra putri bangsa Indonesia tercinta hingga menjadi anak terpelajar dan berakhalak mulia. Muhapi menjelaskan, tujuan itu terwujud jika ada sinerji antara guru dan orang tua.
“Kita di sini fokus mendidik anak bapak/ibu. Di sini, kita ikut mendidik anak bapak/ibu biar ber-akhlaqul karimah (ahlak mulia). Tapi semua dimulai dari kelas satu. Tidak bisa langsung kelas 6 (SD). Tidak bisa langsung SMP/SMA. Semua berawal dari SD kelas 1. Jika anak bapak/ibu terdaftar di sekolah ini, maka itu tanggung jawab kami untuk mewujudkan visi misi sekolah,” kata Muhapi saat memberikan arahan saat acara MPLS di lingkungan sekolah SDN UKU 01 yang dihadiri orang tua murid, Senin (14/7/2025) kemarin.
Sebagai informasi, tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Menurut Muhapi, tujuan pendidikan nasional tersebut hanya bisa dicapai jika ada kerja sama antara guru dan orang tua. Di mana, sambung Muhapi, budaya positif di sekolah bisa diteruskan di rumah masing-masing agar anak didik terbiasa melakukan kegiatan positif seperti shalat dan mendoakan kedua orang tua.
“Pagi kita normal masuk sekolah, di hari Jumat anak-anak shalat Dhuaha dulu. Dan kebiasaan baik ini kita perlu lanjutkan di rumah juga sebagai wujud kerja sama kita. Ajari anak di rumah yang telah diajarkan oleh pihak sekolah. Sekolah punya visi misi yang sudah jelas. Dan kita punya visi misi biar anak ini menjadi pintar menjadi anak yang bisa menjadi peminpin di masa akan akan datang.” pinta Muhapi.
Pada kesempatan yang sama Wakil Kepala Sekolah SDN UKU 01 Suwitno, SPd menekankan perlunya anak dididik dengan mandiri. Suwitno merangkan, jika anak mandiri bisa berefek positif pada tumbuh kembang anak seperti memiliki rasa percaya diri tinggi, kemampuan memecahkan masalah hingga bertanggung jawab.
“Bapak/ibu, kita ajari anak kita mandiri. Selain manfaat yang tadi saya sampaikan, juga mandiri itu bisa mengembangkan kreativitas, inisiatif, dan kemampuan adaptasi anak,” ungkap Suwitno.
Suwitno juga menjelaskan MPLS. Di mana MPLS, menurutnya, mampu membantu siswa baru beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan sekolah yang baru, termasuk memperkenalkan siswa baru terhadap komponen sekolah seperti aturan, norma dan budaya yang baru di lingkungan yang baru. Tak hanya itu, ternyata MPLS menumbuhkan motivasi siswa-siswi dalam belajar dengan cara belajar yang efektif.
“Setelah (MPLS) itu, nanti kita pembagian kelas, terima saja di mana bapak/ibu ditempatkan. Karena penentuan kelas itu bukan guru kelas yang atur tapi kewenangan kepala sekolah dan saya selaku wakil kepala sekolah. Jadi tak bisa komplain,” terang Suwitno.
Sementara itu, Ketua Panitia Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Isni Dian Nursholicha, SPd menerangkan, harapan dari guru dan orang tua tidak bisa terwujud jika seluruh persoalan dari proses pendidikan dibawa ruang publik. Padahal, proses pendidikan tersebut bisa diselesaikan bersama-sama antara sekolah dan orang tua.
“Tidak akan terwujud dari harapan dan keingingan kita ini jika tak ada kerja sama dari orang tua murid dan pihak sekolah. Seperti disampaikan oleh Kepala Sekolah (Muhapi) jika ada masalah jangan dibawa keluar termasuk ke media sosial,” ucap Isni.
Tata Tertib MPLS SDN UKU 01:
1. MPLS dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 14 Juli 18 Juli 2025
2. MPLS dimulai pukul 06.30 WIB
3. Diharapkan seluruh peserta sudah di sekolah sebelum MPLS di mulai
4. Pulang sekolah pukul 10.00 WIB
5. Menggunakan pakaian rapih (boleh menggunakan pakaian TK/paud)
6. Mengikuti kegiatan selama 5 hari
7. Memberitahu kepada guru jika berhalangan hadir
8. Membawa makan dan minum dari rumah
9. Wajib menggunakan ID card / name tag yang telah ditentukan selama kegiatan MPLS
10. Menggunakan sepatu hitam dan kaos kaki putih
11. Di Hari Pertama Orang tua Mendampingi anaknya
12. Hari ke 2 sampai 3 orangtua boleh mengantar anak sampai ke kelas
13. Hari ke 4 sampai 5 orang tua mengantar anak sampai pintu gerbang