Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Mskassar Apakah hatimu masih bergetar ketika membaca kata “Sumpah Pemuda” ? ataukah getar itu kini hanya bayang-bayang di layar yang cepat pudar? Apakah kita, generasi yang lahir di antara ledakan informasi dan kecanggihan teknologi, masih mampu meneguhkan janji pada tanah air, bangsa, dan bahasa bukan sekadar sebagai upacara […]Read More
Oleh: Prof. Munawir Kamaluddin (Direktur LAPSENUSA / Lembaga Advokasi dan Pengenbangan Sosial dan Ekonomi Nusantara) Apakah bangsa besar lahir dari pidato yang megah atau dari piring-piring sederhana yang mengenyangkan anak-anaknya setiap pagi? Apakah kemajuan sebuah negeri diukur dari gedung-gedung tinggi dan kendaraan listrik, atau dari kualitas gizi dan daya pikir generasi mudanya yang bersekolah dengan […]Read More
Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar Apakah artinya negeri yang menyimpan emas di perut buminya, jika rakyatnya harus menggali kemiskinan di tanah sendiri? Apakah maknanya laut yang luas dan penuh minyak, jika nelayan tak mampu membeli solar untuk berlayar? Apakah gunanya tambang yang berkilau di bawah tanah, bila mereka yang hidup di atasnya […]Read More
Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar Pernahkah kita bertanya dalam hening yang jujur , mengapa suara UMKM selalu menjadi nyanyian manis di bibir kekuasaan, namun sering kali tak sampai pada telinga kebijakan yang benar-benar menyembuhkan luka ekonomi rakyat kecil? Apakah kebijakan yang digembar-gemborkan dengan slogan pemulihan dan keberpihakan benar-benar menyentuh akar penderitaan mereka […]Read More
Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar Apakah hukum di negeri ini masih menjadi payung keadilan, ataukah hanya menjadi jaring laba-laba yang kuat menjerat yang lemah dan rapuh di hadapan yang kuat? Apakah hukum masih berfungsi sebagai “al-Mizan” (timbangan keadilan) yang Allah titipkan untuk menegakkan kebenaran, atau sudah menjadi alat kekuasaan yang kehilangan nurani? […]Read More
(Refleksi Hari Santri Nasional 2025) Oleh: Prof. Dr. H. Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar dan Direktur LAPSENUSA (Lembaga Advokasi dan Pengembangan Sosial dan Ekonomi Nusantara) Pernahkah kita menunduk sejenak, membiarkan degup jantung kita berhenti dari kecepatan lajunya dunia digital, lalu mendengar bisik sunyi dari rongga pesantren: Apakah kita masih menjaga kehormatan lembaga ini, […]Read More
Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar, Sulsel Pernahkah kita berhenti sejenak , di antara riuhnya dunia digital, hiruk pikuk politik, dan gemuruh perdebatan agama , lalu bertanya dengan jujur kepada diri sendiri: ke manakah arah jiwa bangsa ini hendak menuju?. Apakah kita masih menapak jalan yang dirintis para ulama dan santri yang mengorbankan […]Read More
Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar Kita hidup dalam arus deras zaman yang tak lagi mengenal jeda. Gawai di tangan bukan sekadar alat komunikasi, melainkan rumah kedua yang mendefinisikan cara berpikir, bergaul, bahkan beriman. Dunia digital kini menjelma menjadi samudera luas. Di sana ada kapal-kapal iman yang berlayar menuju pulau kebahagiaan, tetapi ada […]Read More
Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar (Renungan tentang Nurani, Keadilan, dan Luka Bangsa) Di negeri yang bernafas dengan demokrasi, kita kerap mendengar jargon: kedaulatan di tangan rakyat. Tetapi ironinya, kedaulatan itu sering diperdagangkan dengan harga yang murah di pasar politik transaksional. Kursi jabatan diperebutkan bukan karena kelayakan dan amanah, melainkan karena tebalnya amplop […]Read More
Oleh: Munawir Kamaluddin, Guru Besar UIN Alaudin, Makassar Di tengah riuhnya peradaban digital dan derasnya arus ekonomi global, ada satu luka lama yang kian hari kian bernanah. Pemalsuan dan penipuan. Luka ini bukan sekadar soal kerugian materi, melainkan juga penghancuran nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat. Ia merusak kepercayaan antar sesama manusia, mengoyak tatanan […]Read More
