‘Harga Pangan Naik Bukan Faktor Ekonomi, tapi Faktor Situasi Politik Nasional dan Politik Dagang Para Pengusaha Besar’

 ‘Harga Pangan Naik Bukan Faktor Ekonomi, tapi Faktor Situasi Politik Nasional dan Politik Dagang Para Pengusaha Besar’

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Hermanto mengungkapkan, sudah lebih hitungan bulan kenaikan harga pangan pokok tak kunjung turun. Ini menandakan telah terjadi pergeseran harga, bukan lagi karena perubahan harga.

“Situasi itu bisa diartikan bahwa kenaikan harga pangan disebabkan bukan oleh faktor ekonomi, tetapi oleh faktor situasi politik nasional dan politik dagang pengusaha besar bidang pangan. Pemerintah tidak berdaya menghadapinya ” kata Hermanto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (5/4/2024).

Menurut Hermanto, pada situasi harga pasar pangan terkesan terjadi pembiaran. Pada saat itu, lanjut Hermanto, para pelaku usaha susah mendapatkan keuntungan.

“Pelaku usaha besar ingin mendapatkan keuntungan besar di tengah kelangkaan beras setelah penggelontoran pangan khususnya beras besar-besaran menjelang pemilu lalu dalam bentuk bansos,” papar legislator dari FPKS DPR RI ini.

Harga pangan pokok, lanjut Hermanto, masih tinggi dan belum ada tanda-tanda untuk turun saat Ramadhan dan menjelang lebaran. Padahal pemerintah telah melakukan operasi pasar.

“Ini mengindikasikan bahwa pemerintah bukan price taker dan stok pangan tidak dikuasai pemerintah,” ucapnya.

Lebih jauh Hermanto mendesak Pemerintah agar terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri.

“Upaya yang bisa dilakukan antara lain melalui perbaikan irigasi untuk pengairan air sawah yang stabil dan ketersediaan pupuk yang mudah diperoleh oleh petani,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.

Berita Terkait