Bertemu Wapres Ma’ruf Amin, Empat Hal Ini Disampaikan Ketum PB Al Washliyah

 Bertemu Wapres Ma’ruf Amin, Empat Hal Ini Disampaikan Ketum PB Al Washliyah

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Dr. KH. Masyhuril Khamis, MM menyampaikan empat hal dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden jalan Medan Merdeka Selatan pada Kamis, 07 April 2022. Empat hal tersebut yaitu mengundang kehadiran Wapres dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Al Jam’iyatul Washliyah.

Menanggapi harapan tersebut Wapres Kiyai Ma’ruf Amin menyatakan kesediaannya hadir dalam acara Rakernas I Al Washliyah. Beliau bahkan bersedia membuka acara yang akan diselenggarakan pada awal Juni 2022.

Rapat Kerja Nasional Al Washliyah yang rencananya dilaksanakan di Jakarta itu akan dihadiri oleh seluruh Pengurus Wilayah Al Washliyah se Indonesia. Di Rakernas tersebut akan dibahas tentang program kerja organisasi hasil muktamar lalu. Pada Muktamar ke 22 yang dibuka Presiden Joko Widodo di Jakarta itu dihasilkan Garis-garis Besar Program Kerja. Untuk menjabarkan Garis-garis Besar Program Kerja maka dilakukan Rakernas.

Selanjutnya Ketum PB Al Washliyah menyampaikan tentang pembangunan kampus Al Washliyah di Serang, Banten. Kampus tersebut akan berdiri di atas lahan seluas lima ribu meter persegi, wakaf dari keluarga mantan Ketum PB Al Washliyah Almarhum Prof. Muslim Nasution. Kiyai Khamis berharap Wapres dapat memberikan masukan dan arahan terkait pembangunan tersebut.

Terkait pembangunan kampus ini, Wapres sangat antusias dan memberikan apresiasi kepada Al Washliyah yang tetap fokus pada perbaikan kualitas umat khususnya dalam bidang pendidikan.

Menurut Ketum PB Al Washliyah Kiyai Masyhuril, Wapres juga memberikan apresiasi terhadap keberadaan Al Washliyah. Wapres menilai Al Washliyah merupakan Ormas Wasathiyah yaitu organisasi yang moderat. Hal ini terlihat dari program-program yang dilaksanakan selama ini.

Selanjutnya disampaikan juga tentang usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk salah satu pendiri organisasi berlambang bulan sabit bintang lima yaitu Tuan Syekh H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis. Saat ini proses pengusulan Gelar Pahlawan Nasional sudah berada di Kementerian Sosial. Berkas pengajuan Tuan Arsyad telah melewati beberapa tahapan hingga Sidang Dewan Gelar di Provinsi Sumatera Utara. Semua tahapan telah dilewati dan kini sudah berada di Kemensos di Jakarta.

Dalam kesempatan itu Ketum Al Washliyah juga menyampaikan usul terkait revisi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang sedang berjalan. Al Washliyah mengharapkan agar kata madrasah tidak dihilangkan dalam RUU Sisdiknas tersebut. Seharusnya keberadaan madrasah sebagai lembaga pendidikan formal seharusnya lebih diperkuat lagi.

Terkait gelar pahlawan untuk pendiri Al Washliyah, Wapres yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini meresponnya dengan positif. Selanjutnya dengan kata madrasah agar tetap masuk dalam RUU Sisdiknas juga disetujui oleh Kiyai Ma’ruf Amin. Kata madrasah harus masuk di dalam RUU Sisdiknas yang baru nanti.

Turut hadir dalam silaturahmi dengan Wapres selain Ketum PB Al Washliyah Dr. KH. Masyhuril Khamis, SH., MH ada juga Wakil Ketua Umum Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., MT, yang juga Ketua Komisi II DPR RI, Ketua Majelis Pendidikan Ridwan Tanjung, SH., M.Si dan Ketua Hubungan Antar Lembaga Wizdan Fauran Lubis, SE. (Raz)

Berita Terkait