Ini Maksud Cuitan SBY di Twitter yang ‘Diributkan’ Pihak Istana

 Ini Maksud Cuitan SBY di Twitter yang ‘Diributkan’ Pihak Istana

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Politisi Partai Demokrat Benny Kabur Harman membela cuitan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa hal itu sesuatu yang sangat wajar jika melihat kondisi bangsa ini.

Menurut Benny cuitan SBY di akun Twitter-nya itu sebagai bentuk prihatin atas bangsa ini yang semakin banyak bentuk berita fitnah dan hoax. Hampir susah dibedakan berita benar dan berita fitnah alias hoax.

“Biasa saja dan hal itu sesuatu yang wajar bila Pak SBY menyampaikan itu. Beliau mantan Presiden RI, Beliau pernah memimpin negara, sehingga sangat wajar bila Pak SBY perduli dan tidak mau bangsa terpecah hanya gara-gara berita fitnah, hoax itu,” kata Benny pada lintasparlemen.com, Jakarta, Sabtu (21/1/2017) kemarin.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini membantah cuitan itu diperuntukan kepada pemerintahan yang sedang berkuasa saat ini. SBY menurutnya, tidak menyalahkan siapa-siapa apalagi menyalahkan pemerintah yang sedang berkuasa.

Benny menyampaikan maksud SBY, bahwa cuitan itu hanya ingin disampaikan agar fitnah dan hoax tidak terjadi lagi. Dan berita fitnah dan hoax menjadi masalah kita bersama untuk diatasi secara bersama-sama pula.

“Maksud Pak SBY baik, beliau sangat prihatin dengan semakin meluasnya berita hoax. Padahal, berita semacam ini tidak sehat buat demokrasi yang sedang dibangun di republik ini. Pak SBY ingin, kebebasan berpendapat harus dihargai tapi kebebasan berpendapat itu tidak disalahgunakan menyebar berita bohong,” terangnya.

Menurut SBY seperti disampaikan Benny, berita fitnah dan hoax tak bisa dibiarkan dan tak diproduksi lagi karena bisa membuat masyarakat saling curiga mencurigai satu sama lain, antar kelompok dan golongan.

Bahkan, lanjut Benny, jika terus dibiarkan berita fitnah dan hiax itu bisa memicu konflik horisontal. Dan bisa mengancam eksistensi negara dan bangsa jika semua tidak dilakukan pencegahan dan diredam sejak dini.

“Oleh karena itu, berita fitnah dan hoax harus kita redam sedini mungkin supaya tidak lagi tumbuh dan berkembang ke mana-mana. Kita harus mengantisipasi dan mencegah sebelum potensi benturan dan konflik antar kelompok suku, agama bisa terjadi. Sehingga kita perlunya menjaga pluralisme dalam kehidupan berbangsa ini,” papar Benny.

Ia juga menyebutkan bahwa pluralisme harus menjadi pedoman hidup demi menjaga persatuan dan kesatuan antar suku bangsa dan agama. Karena dengan menjaga kehidupan pluralisme itu, kehidupan persatuan dan kesatuan tetap terjaga. (HMS)

Berita Terkait